Yazid Tetap Bersyukur

Meskipun Terkena Sengatan Matahari, Yazid Tetap Bersyukur Bisa Mengungsi di Dalam Peti Kemas

Pengungsi Bertahan di Peti Kemas di Tengah Cuaca Ekstrem

Jakarta, 31 Januari 2025 – Di tengah terik matahari yang menyengat, Yazid (45), seorang pengungsi dari daerah yang terdampak bencana, tetap bersyukur bisa mendapatkan tempat berlindung meski harus tinggal di dalam peti kemas. Bersama keluarganya, ia menempati salah satu dari puluhan peti kemas yang disediakan sebagai tempat tinggal sementara bagi warga yang kehilangan rumah akibat bencana alam.

“Kami tidak punya pilihan lain. Peti kemas ini memang panas di siang hari, tapi setidaknya kami masih punya tempat berteduh,” ujar Yazid saat ditemui di lokasi pengungsian di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

Kondisi Pengungsi dan Upaya Bantuan

Sejak bencana melanda beberapa wilayah di Jakarta dan sekitarnya, ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka. Pemerintah setempat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berupaya menyediakan tempat pengungsian darurat, termasuk menggunakan peti kemas yang telah dimodifikasi agar layak huni.

Namun, kondisi di dalam peti kemas tidak sepenuhnya ideal. Banyak pengungsi mengeluhkan suhu yang sangat tinggi di siang hari dan dingin menusuk saat malam tiba. “Kami berharap ada solusi agar tempat ini lebih nyaman, mungkin dengan ventilasi tambahan atau kipas angin,” kata Yazid.

Tanggapan Pemerintah dan LSM

Pemerintah DKI Jakarta mengakui bahwa penggunaan peti kemas sebagai tempat pengungsian masih menghadapi berbagai tantangan. Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Rini Anggraini, menyatakan bahwa pihaknya sedang mencari solusi untuk meningkatkan kenyamanan para pengungsi.

“Kami berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk LSM dan komunitas relawan, untuk mendistribusikan bantuan tambahan seperti kipas angin, alas tidur, dan pasokan makanan yang cukup,” ujar Rini dalam konferensi pers.

Beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga turut berperan dalam membantu para pengungsi. Salah satunya adalah Yayasan Peduli Sesama, yang menyediakan paket makanan dan perlengkapan sehari-hari bagi warga terdampak. “Kami berusaha memastikan tidak ada warga yang kekurangan kebutuhan dasar,” kata Ketua Yayasan, Budi Santoso.

Baca Juga: OJK Catat Likuiditas serta Permodalan Lembaga Jasa Keuangan yang Baik

Harapan ke Depan

Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, para pengungsi tetap berharap dapat segera kembali ke rumah mereka atau mendapatkan solusi tempat tinggal yang lebih layak. Pemerintah juga terus mengupayakan pembangunan hunian sementara yang lebih baik untuk warga terdampak bencana.

“Kami hanya bisa berdoa agar situasi ini segera membaik. Sementara itu, kami akan bertahan di sini dengan penuh kesabaran,” pungkas Yazid.

Dengan berbagai langkah yang tengah dilakukan, diharapkan kondisi para pengungsi dapat semakin membaik, dan mereka bisa segera kembali ke kehidupan normal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *