MIKTA

Wamenlu RI Hadiri Pertemuan MIKTA di Afrika Selatan

JAKARTA – Indonesia semakin memperkuat perannya dalam forum-forum multilateral dunia. Salah satunya dengan berpartisipasi aktif dalam pertemuan kelompok negara-negara MIKTA. Merupakan singkatan dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Pada 2025 ini, Indonesia melalui Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Mahendra Siregar, turut hadir. Dalam pertemuan MIKTA yang digelar di Cape Town, Afrika Selatan. Pertemuan ini diadakan untuk membahas isu-isu global yang menjadi perhatian negara-negara anggota, serta memperkuat kerja sama internasional di berbagai sektor.

Indonesia Tingkatkan Diplomasi Multilateral di MIKTA

Pertemuan MIKTA yang berlangsung di Afrika Selatan pada bulan Februari ini memiliki tujuan penting. Untuk memperkuat koordinasi antarnegara anggota dalam menghadapi tantangan global. Dalam kesempatan ini, Wamenlu Indonesia, Mahendra Siregar, menyampaikan pentingnya solidaritas global dalam menangani isu-isu. Seperti perubahan iklim, perdamaian dunia, serta pemulihan ekonomi pasca-pandemi. “Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan negara-negara anggota MIKTA dalam rangka menciptakan solusi. Terhadap berbagai masalah yang dihadapi dunia,” ujar Mahendra Siregar saat memberikan sambutan.

Selama pertemuan tersebut, sejumlah topik penting dibahas, mulai dari krisis perubahan iklim yang semakin mendesak. Hingga tantangan geopolitik dan ekonomi global. Mahendra juga mengungkapkan bahwa Indonesia berperan aktif dalam mendorong MIKTA untuk menjadi forum yang konstruktif dan relevan dalam menanggapi dinamika dunia yang semakin kompleks.

MIKTA: Kolaborasi Negara Berkembang untuk Meningkatkan Peran Global

MIKTA sendiri adalah forum yang terdiri dari lima negara dengan perekonomian berkembang yang berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama internasional dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, lingkungan hidup, dan diplomasi. Dengan jumlah penduduk gabungan mencapai lebih dari 800 juta jiwa, negara-negara anggota MIKTA memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dalam mencapai tujuan global, seperti pencapaian Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Pada pertemuan kali ini, Indonesia juga menyoroti pentingnya peran negara-negara berkembang dalam mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi yang semakin melebar akibat krisis global. Negara-negara seperti Indonesia, yang memiliki populasi besar dan potensi ekonomi yang berkembang pesat, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi ketimpangan yang ada di dunia.

Fokus pada Isu Perubahan Iklim dan Pemulihan Ekonomi Global

Salah satu isu yang paling disorot dalam pertemuan tersebut adalah perubahan iklim. Mahendra Siregar menegaskan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kerentanannya terhadap dampak perubahan iklim, terus mendorong negara-negara MIKTA untuk berkomitmen pada pengurangan emisi karbon dan implementasi kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan. “Kami berharap pertemuan ini dapat menghasilkan langkah konkret dalam mendukung kesepakatan Paris dan implementasi kebijakan hijau di tingkat global,” ungkapnya.

Selain itu, pertemuan juga membahas upaya pemulihan ekonomi global pasca-pandemi COVID-19. Meskipun dunia mulai pulih, banyak negara yang masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi dampak ekonomi pandemi. Dalam konteks ini, Indonesia mengusulkan agar negara-negara MIKTA meningkatkan dukungan untuk pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini penting agar negara-negara berkembang tidak tertinggal dalam proses pemulihan global yang sedang berlangsung.

Harapan untuk Keberlanjutan Kerja Sama MIKTA

Setelah pertemuan ini, Indonesia berharap MIKTA akan semakin solid dalam menghadapi isu-isu global yang mendesak. Kerja sama antarnegara MIKTA diyakini dapat memberi dampak positif tidak hanya bagi negara anggotanya, tetapi juga bagi komunitas internasional. Mahendra Siregar menutup pembicaraannya dengan mengatakan, “Kami berharap pertemuan ini menjadi tonggak baru dalam mempererat hubungan antarnegara berkembang dan negara maju, serta membuka peluang kerja sama yang lebih besar di masa depan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *