Kiev, 24 Februari 2025 – Ukraina memperingati satu tahun invasi besar-besaran Rusia dengan menggelar serangkaian acara di ibu kota Kiev, pada 24 Februari 2025. Dalam peringatan tersebut, sejumlah pemimpin negara Eropa hadir untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan Ukraina. Namun, yang mencuri perhatian adalah ketidakhadiran Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Selama ini menjadi salah satu sekutu utama Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
Peringatan Satu Tahun Invasi Rusia
Peristiwa pada 24 Februari 2024 lalu, yang dimulai dengan serangan penuh skala oleh Rusia ke wilayah Ukraina. Telah mengubah peta geopolitik dunia dan memicu krisis kemanusiaan yang tak terhitung jumlahnya. Di tengah kekacauan yang dihasilkan oleh perang ini, Ukraina berusaha menunjukkan ketahanan dan perlawanan dengan dukungan internasional yang terus mengalir. Pada peringatan satu tahun invasi ini, pemerintah Ukraina mengundang sejumlah pemimpin dunia untuk datang ke Kiev dan bersama-sama memperingati hari yang penuh makna bagi negara tersebut.
Namun, meskipun dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara Eropa seperti Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Peringatan ini tidak terasa lengkap tanpa kehadiran Presiden Amerika Serikat. Joe Biden, yang dikenal sebagai salah satu pendukung utama Ukraina sejak awal invasi. Tidak dapat hadir dalam acara tersebut karena alasan yang belum diumumkan secara resmi oleh pihak AS.
Soliditas Eropa dan Dukungan Terhadap Ukraina
Meskipun Amerika Serikat tidak hadir, solidaritas Eropa terhadap Ukraina tetap terasa kuat. Dalam pidatonya, Presiden Macron menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan kepada Ukraina dalam menghadapi Rusia. “Kami berdiri bersama Ukraina, tidak hanya pada hari ini, tetapi selama perjuangan ini berlangsung. Eropa tidak akan pernah menyerah dalam memperjuangkan kebebasan dan kedaulatan Ukraina,” ujar Macron dalam pidato yang disampaikan di Kiev.
Kanselir Olaf Scholz dari Jerman juga menyampaikan pesan serupa, menyatakan bahwa Jerman akan terus mendukung Ukraina dengan segala sumber daya yang ada. Termasuk bantuan militer dan kemanusiaan. “Kami akan memastikan bahwa Ukraina memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri, dan kami akan berupaya untuk membawa Rusia ke meja perundingan,” kata Scholz.
Peringatan ini juga menampilkan peran penting negara-negara lain di Eropa, seperti Polandia dan negara-negara Baltik. Sejak awal mendukung Ukraina dengan mengirimkan bantuan militer dan tempat perlindungan bagi pengungsi. Keberlanjutan dukungan ini mencerminkan solidaritas yang tidak terpecahkan antara Ukraina dan Eropa.
Mengapa Presiden Biden Tidak Hadir?
Ketidakhadiran Presiden Biden dalam acara tersebut menjadi sorotan utama dalam peringatan ulang tahun invasi Rusia. Biden selama ini dikenal sebagai tokoh yang sangat mendukung Ukraina dengan memberikan bantuan militer yang signifikan dan memimpin berbagai sanksi internasional terhadap Rusia. Ketidakhadirannya menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan pengamat politik.
Pihak Gedung Putih belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan ketidakhadiran Biden. Namun, beberapa analis politik menduga bahwa ketidakhadirannya mungkin disebabkan oleh alasan internal di Amerika Serikat, seperti penanganan isu-isu domestik yang mendesak atau masalah kesehatan. Namun, meskipun Biden tidak hadir secara fisik, Amerika Serikat tetap menunjukkan dukungannya melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Sekretaris Negara, Antony Blinken. Menegaskan bahwa AS akan terus memberikan bantuan kepada Ukraina dalam bentuk senjata, bantuan ekonomi, dan sanksi terhadap Rusia.
Kondisi Perang yang Masih Berkepanjangan
Setahun setelah invasi dimulai, meskipun Ukraina telah berhasil mempertahankan banyak wilayahnya, perang masih berlangsung sengit di berbagai titik. Beberapa kota di Ukraina, seperti Bakhmut dan Mariupol, masih berada di bawah ancaman serangan Rusia. Sementara pasukan Ukraina terus berjuang untuk merebut kembali wilayah yang hilang. Situasi ini memperlihatkan bahwa meskipun banyak dukungan internasional yang datang, perjuangan untuk kebebasan dan kemerdekaan Ukraina belum berakhir.
Dukungan yang terus diberikan oleh negara-negara Eropa dan Amerika Serikat diyakini menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya tahan Ukraina. Namun, dengan ketidakhadiran Biden, beberapa kalangan mengkhawatirkan apakah dukungan AS akan tetap konsisten di masa depan, terutama menjelang pemilu Presiden AS yang akan datang pada 2024.
Solidaritas Internasional dan Harapan Masa Depan
Meskipun ketidakhadiran Biden, Ukraina tetap mendapatkan perhatian besar dari komunitas internasional. Negara-negara Eropa mengungkapkan komitmen mereka untuk terus mendukung Ukraina dalam menghadapi Rusia, termasuk dengan memperkuat sanksi terhadap Moskow dan meningkatkan bantuan militer.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, dalam pidatonya menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh negara-negara Eropa. “Kami berterima kasih atas solidaritas yang ditunjukkan oleh negara-negara Eropa. Kami tidak akan pernah lupa bahwa Eropa berdiri bersama kami, terutama pada saat-saat sulit seperti sekarang ini,” ujar Kuleba.
Kuleba juga menekankan bahwa meskipun ketidakhadiran Biden di peringatan ini memberikan dampak emosional, Ukraina tetap yakin bahwa dukungan dari Amerika Serikat akan terus berlanjut. Ia menambahkan bahwa meskipun peran Amerika Serikat sangat krusial, Ukraina juga siap untuk bekerja sama dengan negara-negara lainnya dalam memperkuat kemampuannya untuk menghadapi ancaman Rusia.