Tanah Longsor di Jambi

Tanah Longsor di Jambi: Tiga Desa Terisolir, Warga Kesulitan Akses Logistik

Jambi, 16 Februari 2025 – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jambi dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan tanah longsor di berbagai titik. Salah satu kejadian paling parah terjadi di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, di mana tiga desa dilaporkan terisolir akibat material longsor yang menutup akses jalan utama.

Tiga Desa Terjebak Longsor, Aktivitas Warga Lumpuh

Warga Desa Sungai Tebal, Muara Panco, dan Birun kini menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pasokan kebutuhan pokok. Longsor yang terjadi pada Sabtu malam (15/02) menyebabkan akses menuju desa-desa tersebut terputus total.

“Kami terjebak di desa tanpa jalur keluar karena longsor yang menutup jalan. Persediaan bahan makanan semakin menipis, dan beberapa warga mulai mengalami gangguan kesehatan,” ujar Syahrul, salah satu warga terdampak.

Baca Juga:

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 5,03 Persen, Sedikit Melambat

Tim Gabungan Dikerahkan untuk Evakuasi dan Pembersihan

Menanggapi kejadian ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi telah menerjunkan tim evakuasi untuk membantu warga yang terdampak. Alat berat mulai dikerahkan guna membersihkan material longsor yang menutup akses jalan utama.

“Kami masih berusaha menembus lokasi dengan alat berat. Hujan yang terus turun menjadi tantangan tersendiri, tapi kami tetap bekerja semaksimal mungkin,” ujar Kepala BPBD Merangin, Agus Santoso.

Selain itu, bantuan logistik berupa makanan, air bersih, dan obat-obatan mulai dikirim melalui jalur alternatif dengan menggunakan kendaraan roda dua dan perahu di beberapa titik yang memungkinkan.

Ancaman Longsor di Wilayah Lain, Warga Diminta Waspada

Selain di Merangin, longsor juga terjadi di Bukit Rayo, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun. Meski tidak ada korban jiwa, material longsor sempat menutup jalan penghubung antar-kecamatan, membuat lalu lintas lumpuh selama beberapa jam.

BPBD mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat curah hujan tinggi. “Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah agar bisa segera ditangani,” tambah Agus.

Baca Juga:

Freeport Indonesia Kirim Emas Batangan Pertama ke Antam Senilai Rp207 Miliar

Kesimpulan

Bencana longsor di Jambi kembali menunjukkan betapa rentannya wilayah ini terhadap cuaca ekstrem. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam upaya mitigasi bencana, termasuk memperbaiki sistem drainase dan melakukan reboisasi di daerah rawan.

Saat ini, tim penyelamat masih bekerja keras untuk membuka akses jalan dan memastikan kebutuhan warga yang terdampak dapat terpenuhi. Semoga situasi segera membaik, dan warga yang terdampak bisa mendapatkan bantuan yang dibutuhkan dengan cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *