Pekanbaru, 14 Februari 2025 – Polda Riau tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang terlibat dalam penyelundupan 90 kilogram sabu yang berhasil disita oleh pihak kepolisian. Narkoba tersebut diselundupkan dari Malaysia melalui jalur laut. Dalam operasi yang melibatkan petugas dari berbagai unit, pihak berwajib bertekad untuk mengungkap sindikat narkoba yang lebih besar dan menangkap dalang di balik penyelundupan ini.
Kapolda Riau, Irjen Agung Setya, mengungkapkan bahwa kasus penyelundupan sabu ini merupakan bagian dari sindikat narkoba internasional. Terus beroperasi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Menurutnya, 90 kg sabu yang berhasil disita adalah bukti bahwa jalur peredaran narkoba antarnegara semakin meluas dan membahayakan generasi muda di Indonesia.
“Penyelundupan narkoba jenis sabu ini sangat meresahkan. Kami akan bekerja keras untuk mengungkap jaringan sindikat internasional yang terlibat dalam kejahatan ini.” Ujar Irjen Agung dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Riau.
Penyelundupan Narkoba melalui Jalur Laut
Kejadian ini berawal ketika pihak Polda Riau mendapatkan informasi dari masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh Tim Ditresnarkoba Polda Riau. Informasi tersebut menyebutkan adanya upaya penyelundupan narkoba dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur laut. Dalam penggerebekan yang dilakukan di perairan Riau, petugas berhasil menemukan 90 kilogram sabu yang disembunyikan dalam kontainer berisi barang-barang ilegal.
Penyelundupan sabu dengan jumlah yang cukup besar ini mengindikasikan adanya jaringan terorganisir yang bekerja dengan sangat profesional. Sabu yang diselundupkan ini diperkirakan bernilai miliaran rupiah di pasar gelap Indonesia. Selain itu, modus penyelundupan narkoba melalui jalur laut juga semakin marak dan menjadi tantangan besar bagi aparat keamanan.
“Jalur laut masih menjadi salah satu rute utama yang digunakan oleh para penyelundup narkoba. Oleh karena itu, kami akan meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan dan perairan Indonesia,” kata Agung.
Pengejaran Dalang dan Jaringan Narkoba
Meskipun sabu tersebut telah berhasil diamankan, pihak kepolisian belum puas dan terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang terlibat dalam penyelundupan ini. Saat ini, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan. Untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam jaringan narkoba ini, baik di Indonesia maupun Malaysia.
Menurut informasi yang dihimpun oleh pihak berwajib, narkoba yang diselundupkan dari Malaysia ini diduga akan dipasarkan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Riau, Sumatera, dan Pulau Jawa. Polisi juga telah melakukan pengembangan kasus untuk mencari tahu siapa saja yang menjadi penerima narkoba tersebut serta bagaimana sindikat narkoba ini menjalankan operasinya.
“Proses penyelidikan kami fokuskan pada identifikasi pelaku utama dan sindikat yang terlibat. Kami juga berkoordinasi dengan pihak Malaysia untuk mengungkap jaringan internasional yang ada,” tambah Irjen Agung.
Upaya Penanggulangan Narkoba oleh Polda Riau
Polda Riau bukan kali ini saja melakukan pengungkapan kasus narkoba besar. Sepanjang tahun 2024 dan 2025, berbagai operasi penangkapan dan pengungkapan narkoba telah dilakukan di wilayah ini. Polda Riau bahkan telah berhasil menggagalkan berbagai upaya penyelundupan narkoba dengan jumlah yang cukup besar.
Untuk menanggulangi masalah peredaran narkoba yang semakin meresahkan, Polda Riau juga telah memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, baik dari pihak Bea Cukai, Angkatan Laut, serta instansi terkait lainnya. Pemeriksaan di perbatasan dan jalur laut juga diperketat guna mencegah barang haram masuk ke Indonesia melalui jalur-jalur ilegal.
“Melalui sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat, kami berharap bisa lebih efektif dalam memberantas peredaran narkoba. Kami juga mengimbau agar masyarakat terus memberikan informasi yang berguna untuk mengungkap jaringan narkoba ini,” ujar Irjen Agung.
Dampak Peredaran Narkoba di Indonesia
Peredaran narkoba di Indonesia, khususnya di wilayah Riau, memberikan dampak yang sangat serius. Selain merusak moral dan kesehatan masyarakat, narkoba juga berpotensi meningkatkan angka kriminalitas dan gangguan sosial lainnya. Terlebih lagi, dengan jumlah sabu yang berhasil disita dalam operasi ini, menunjukkan betapa besarnya ancaman yang dihadapi Indonesia dalam perang melawan narkoba.
Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat bahwa Riau termasuk salah satu daerah yang rawan penyelundupan narkoba karena kedekatannya dengan Malaysia, serta kondisi geografis yang memudahkan penyelundupan melalui laut. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil oleh Polda Riau dalam memberantas narkoba patut diapresiasi.