Kawan Puan, apakah kamu pernah mengalami nyeri hingga sakit saat buang air kecil? Bisa jadi itu merupakan gejala awal sakit radang panggul atau yang juga dikenal dengan pelvic infammatory disease (PID). Penyakit ini terjadi ketika ada bakteri yang menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Melaporkan bahwa ada beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan sakit radang panggul ini. Bakteri itu adalah jenis yang sama dengan yang menyebabkan infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore dan klamidia. Bakteri bakal pertama kali masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
Setelah itu seiring waktu berjalan, infeksi pada vagina berpindah ke organ panggul. Umumnya bakteri penyebab gonore dan klamidia bisa menempel pada vagina karena berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Untuk tanda dan gejala radang panggul bisa ringan bahkan tidak kentara. Di sisi lain, ada beberapa perempuan yang tidak merasakan hal yang terjadi pada tubuh mereka.
Akibatnya, karena tidak menyadari, pada akhirnya perempuan tersebut akan mengalami kesulitan hamil dan merasakan nyeri panggul yang kronis. Meski sering kali tanda dan gejalanya tidak disadari, beberapa perempuan nantinya akan mengalami beberapa gangguan, yakni: 1. Nyeri, mulai dari ringan hingga parah di perut bagian bawah dan panggul.
2. Keputihan yang tidak normal atau berat dan mungkin memiliki aroma yang tidak sedap. 3. Pendarahan rahim yang tidak normal, terutama selama atau setelah berhubungan seksual, atau di antara siklus menstruasi. 4. Sakit saat berhubungan intim.
5. Mengalami demam, kadang yang terkadang disertai dengan menggigil. 6. Buang air kecil yang menyakitkan atau bahkan terlalu sering maupun sulit untuk kencing. Tentu saja, jika kamu mengalami gejala seperti di atas, tidak boleh dibiarkan saja.
Kamu perlu menemui dokter untuk memeriksakan kondisimu, terutama jika mengalami: Sakit parah di bagian bawah perut. Mual dan muntah, serta ketidakmampuan untuk menahan apa pun yang masuk ke tubuh.
Demam dengan suhu tinggi, tepatnya lebih dari 38,3 derajat celsius. Keputihan yang kotor alias tidak wajar. Walaupun Kawan Puan mungkin merasakan tanda dan gejala penyakit radang panggul itu tidak parah, tetapi alangkah baiknya segera temui dokter.
Tak hanya itu, keputihan yang bau, nyeri saat buang air kecil atau pendarahan di antara siklus menstruasi juga bisa menjadi gejala infeksi menular seksual. Nah, apabila muncul gejala infeksi menular seksual, maka Kawan Puan jangan ragu untuk sesegera mungkin menemui dokter. Saat berkonsultasi ke dokter pastikankamubersikap jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Mengutip dari , dengan bersikap jujur, dokter pun akan mendiagnosis gejala yang ada. Lalu, dalam beberapa kasus, dokter akan menjelankan tes diagnosis, seperti: Pemeriksaan panggul untuk memeriksa organ panggul.
Kultur serviks untuk memeriksa infeksi serviks. Tes urindemimemeriksa urin, tanda tanda darah, kanker, dan penyakit lainnya. Pemeriksaan ini perlu dilakukan tujuannya supaya kamu mendapat perawatan yang sesuai demi membantu mencegah penyakit radang panggul. (*)
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.