IHSG

IHSG Tertekan, Pasar Khawatir Dampak Kebijakan Trump dan Kenaikan Harga Emas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (14/02/2025), mengalami penurunan signifikan. IHSG tercatat melemah hingga 1,2% pada sesi pertama perdagangan. Seiring dengan kekhawatiran pasar terkait dampak kebijakan ekonomi yang diprakarsai oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Serta lonjakan harga emas yang turut mempengaruhi sentimen investor. Kekhawatiran ini semakin menguat menjelang bulan Ramadan, yang biasanya disertai dengan fluktuasi besar pada sektor konsumsi dan bahan pangan.

Pengaruh Kebijakan Trump Terhadap Pasar Saham

Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan IHSG adalah ketidakpastian terkait kebijakan yang akan diterapkan oleh pemerintahan yang dipimpin oleh Donald Trump. Meski Trump tidak lagi menjabat sebagai presiden, pengaruh kebijakan ekonomi yang pernah ia tetapkan masih terasa, baik di pasar domestik maupun global. Ketegangan dagang antara AS dan negara-negara besar seperti China dan Eropa diprediksi dapat berdampak pada perdagangan saham, termasuk di Indonesia.

Pakar ekonomi, Dr. Adrian Prabowo, mengatakan bahwa kebijakan ekonomi yang proteksionis dan langkah-langkah terkait tarif impor yang tinggi berpotensi mempengaruhi stabilitas pasar global. “Investor cenderung khawatir dengan kebijakan yang bisa merugikan hubungan perdagangan antarnegara, dan ini turut mempengaruhi sentiment pasar saham Indonesia,” ujar Dr. Adrian. Ia juga menambahkan bahwa kebijakan moneter yang ketat di AS turut membuat investor mencari aset aman, salah satunya adalah emas.

Kenaikan Harga Emas Pengaruhi Arah Pasar

Selain kebijakan Trump, faktor lain yang turut memberikan tekanan pada IHSG adalah kenaikan harga emas yang terus bergerak naik sejak beberapa bulan terakhir. Harga emas global sempat menembus level tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya permintaan akan logam mulia sebagai aset aman.

Para investor cenderung beralih ke emas karena harganya yang dianggap lebih stabil, terutama saat pasar saham menunjukkan fluktuasi yang tajam. Kenaikan harga emas ini juga menunjukkan bahwa ketidakpastian ekonomi dan gejolak pasar global turut memengaruhi minat investor terhadap instrumen lainnya, termasuk saham.

Dalam beberapa pekan terakhir, investor semakin berhati-hati dalam melakukan transaksi di pasar saham. Keputusan untuk beralih ke investasi emas ini bukan tanpa alasan. Emas dipandang sebagai instrumen investasi yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang meningkat. Sehingga, langkah ini dapat mengurangi risiko yang dihadapi oleh investor yang menginginkan kestabilan nilai aset mereka.

Dampak pada Saham-saham Tertentu di Indonesia

Di Indonesia, sejumlah saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga merasakan dampak dari ketegangan ekonomi global ini. Saham-saham sektor konsumer dan infrastruktur tercatat mengalami penurunan signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya biaya produksi dan distribusi, yang berisiko menekan margin laba perusahaan. Meningkatnya harga bahan baku, termasuk minyak dan bahan pangan, turut memberikan tekanan pada sektor-sektor ini.

Namun, meskipun ada penurunan harga saham, beberapa analis menilai bahwa hal ini juga membuka peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi saham dengan harga yang lebih rendah. Beberapa saham yang memiliki fundamental kuat diperkirakan akan rebound dalam jangka panjang, meski saat ini tengah tertekan oleh situasi global.

Pandangan Ekonom dan Proyeksi IHSG ke Depan

Ekonom dan analis pasar memprediksi bahwa IHSG akan terus mengalami volatilitas dalam beberapa pekan ke depan, terutama jika ketegangan ekonomi global masih berlangsung. Selain itu, faktor domestik, seperti inflasi, suku bunga, dan kebijakan fiskal pemerintah, juga dapat mempengaruhi arah IHSG.

Namun, beberapa analis percaya bahwa penurunan IHSG ini mungkin hanya bersifat sementara. “Meskipun IHSG tertekan, fundamental ekonomi Indonesia masih cukup baik. Kita melihat sektor-sektor yang tetap mampu bertumbuh meskipun ada ketidakpastian global. Oleh karena itu, kita masih optimistis bahwa IHSG bisa kembali pulih dalam beberapa bulan mendatang,” jelas Robert A. M, seorang analis pasar saham dari Jakarta Securities.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *