Houthi

Houthi Ancam Serang Jika Israel Lanjutkan Invasi ke Gaza

Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman mengeluarkan ancaman serius terhadap Israel, menyatakan bahwa mereka akan melancarkan serangan jika negara tersebut melanjutkan invasi ke Gaza. Ancaman ini muncul setelah beberapa pekan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina. Telah menewaskan ribuan orang di Gaza dan menarik perhatian banyak negara di seluruh dunia. Houthi, yang dikenal dengan dukungannya terhadap perjuangan Palestina, menyatakan bahwa mereka akan menggunakan semua sumber daya mereka. Untuk membela rakyat Palestina jika Israel tidak menghentikan agresinya.

Penyebab Ancaman Houthi

Kelompok Houthi, yang telah terlibat dalam konflik di Yaman sejak 2014. Memberikan pernyataan tersebut melalui media mereka pada hari Rabu (24/10/2025). Dalam pernyataan itu, Houthi menegaskan bahwa agresi Israel terhadap Gaza telah melampaui batas kemanusiaan, dan mereka tidak akan tinggal diam jika invasi tersebut terus berlanjut. “Jika Israel tidak menghentikan kekejamannya terhadap Gaza, kami akan memberikan jawaban yang keras,” kata Juru Bicara Houthi dalam pernyataan tertulis.

Houthi, yang memiliki hubungan dekat dengan Iran dan kelompok militan lain yang mendukung Palestina. Menyebut serangan terhadap Gaza sebagai bentuk kekejaman yang tidak bisa dibiarkan. Mereka juga menyoroti peran internasional dalam konflik ini, yang menurut mereka lebih banyak berpihak pada Israel, dan mengabaikan penderitaan rakyat Palestina.

Reaksi Internasional Terhadap Ancaman Houthi

Ancaman dari kelompok Houthi ini menambah ketegangan yang sudah tinggi di kawasan Timur Tengah. Israel, yang sejak lama menganggap ancaman dari kelompok-kelompok militan seperti Houthi sebagai bagian dari tantangan keamanan regional. Belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan tersebut. Namun, ancaman ini memicu reaksi dari negara-negara besar di dunia. Termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa, yang terus mendesak agar kedua pihak yang bertikai segera menyelesaikan konflik ini melalui jalur diplomasi.

Menurut beberapa analis internasional, meskipun Houthi memiliki kemampuan terbatas dalam menyerang Israel secara langsung. Potensi konflik dapat meningkat jika mereka melancarkan serangan terhadap kepentingan Israel di kawasan. Hal ini bisa berisiko memperburuk ketegangan yang sudah sangat tinggi antara Israel dan negara-negara di Timur Tengah.

Serangan yang Mengguncang Gaza

Sebelum ancaman Houthi, situasi di Gaza sudah sangat memprihatinkan. Invasi Israel ke Gaza yang dimulai pada awal Oktober 2025 telah menyebabkan ribuan jiwa melayang. Dengan kebanyakan korban adalah warga sipil. Serangan udara dan serangan darat Israel telah menghancurkan banyak infrastruktur, termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas sipil lainnya. Pemerintah Palestina di Gaza telah meminta bantuan internasional untuk menghentikan serangan ini. Namun hingga kini tidak ada upaya signifikan dari PBB atau negara besar untuk menghentikan agresi militer tersebut.

Menurut data terbaru yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 2.500 orang telah tewas di Gaza, dengan lebih dari 10.000 lainnya terluka. Banyak dari korban adalah perempuan dan anak-anak yang terjebak dalam serangan brutal yang terus berlangsung. Keadaan ini telah memicu gelombang protes di berbagai negara, dengan masyarakat internasional menyerukan dihentikannya kekerasan di Gaza dan penuntutan atas pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.

Potensi Dampak Serangan Houthi

Jika Houthi benar-benar melancarkan serangan terhadap Israel, potensi dampak dari serangan tersebut bisa sangat besar. Sejauh ini, Houthi diketahui memiliki rudal balistik dan drone yang dapat mencapai negara-negara di Teluk dan sebagian kawasan Israel. Meskipun kemampuan militer mereka tidak sebanding dengan Israel, potensi ancaman serangan roket atau serangan drone yang dilakukan oleh Houthi bisa memicu eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah.

Selain itu, ancaman dari Houthi juga bisa mempengaruhi hubungan internasional di kawasan ini. Negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang selama ini menjadi pendukung utama kontra-Houthi, mungkin akan terlibat lebih dalam dalam konflik ini untuk mendukung Israel atau untuk mencegah Houthi mendapatkan lebih banyak dukungan dari negara-negara seperti Iran. Hal ini bisa memperburuk ketegangan yang sudah ada antara Iran dan negara-negara barat serta Israel.

Penanggulangan Diplomatik dan Solusi yang Diharapkan

Meski ancaman militer semakin meningkat, beberapa pihak internasional masih berharap agar solusi diplomatik dapat dicapai. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa telah mendesak Israel dan Palestina untuk segera menghentikan pertempuran dan membuka jalur bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat, juga telah mengirimkan pernyataan kecaman terhadap serangan yang dilakukan Israel dan meminta agar ada upaya untuk mengurangi eskalasi.

Namun, keberhasilan diplomasi sangat bergantung pada apakah Israel dan Palestina dapat menemukan jalan untuk memulai perundingan yang lebih konstruktif. Situasi di Gaza tetap menjadi salah satu tantangan terbesar bagi stabilitas kawasan Timur Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *