Jakarta, 14 Februari 2025 – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencananya untuk menjual jet tempur canggih kepada India, yang memicu reaksi keras dari China. Penjualan pesawat tempur tersebut dipandang sebagai langkah strategis dalam memperkuat hubungan militer AS dan India, yang telah lama menjalin kerjasama pertahanan. Namun, China, yang merupakan rival utama AS di kawasan Asia-Pasifik, menyatakan keberatannya. Dengan menegaskan bahwa kawasan ini seharusnya tidak dijadikan arena geopolitik yang melibatkan persaingan militer.
Menurut informasi resmi dari Kementerian Luar Negeri AS, penjualan jet tempur ini bertujuan untuk mendukung modernisasi angkatan udara India. Dianggap vital dalam menjaga stabilitas kawasan. Penjualan ini, yang melibatkan pesawat tempur canggih seperti F-15EX. Dianggap dapat meningkatkan kapabilitas militer India dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks.
Penjualan Jet Tempur AS ke India: Sebuah Langkah Strategis
Pemerintah AS, melalui Departemen Pertahanan, menyatakan penjualan jet tempur F-15EX ke India merupakan upaya memperkuat kemitraan pertahanan antara kedua negara. Sekaligus mendukung India dalam mempertahankan kedaulatan wilayahnya. Hal ini disampaikan dalam sebuah pernyataan resmi yang diterbitkan pada 13 Februari 2025.
“Dengan kemampuan tempur yang canggih, jet tempur F-15EX akan memberikan India kekuatan lebih besar. Untuk menjaga keamanan nasional dan memperkuat deteksi serta respons terhadap ancaman di wilayahnya,” kata Pentagon dalam keterangannya. Penjualan ini juga mencakup pelatihan bagi pilot dan teknisi India, yang diharapkan dapat memaksimalkan kemampuan pesawat tempur tersebut.
Langkah ini semakin memperlihatkan kedekatan hubungan antara AS dan India, yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. AS sendiri merupakan salah satu mitra utama India dalam bidang pertahanan, teknologi, dan ekonomi. Sementara India juga memperlihatkan komitmennya untuk memperluas kerjasama strategis dengan negara-negara besar seperti AS guna mengimbangi pengaruh China di kawasan.
Reaksi Keras dari China: Asia-Pasifik Bukan Arena Geopolitik
Namun, penjualan jet tempur ini tidak berjalan mulus, terutama dengan reaksi keras yang datang dari China. Kementerian Luar Negeri China menyatakan keprihatinannya terhadap kebijakan AS tersebut. Menilai bahwa penjualan senjata canggih ke India akan semakin memperburuk ketegangan di kawasan Asia-Pasifik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam konferensi pers pada 14 Februari 2025, menyatakan bahwa “Asia-Pasifik bukanlah arena bagi kekuatan eksternal untuk memperburuk ketegangan geopolitik.” Ia menegaskan bahwa negara-negara besar seperti AS seharusnya tidak memanfaatkan kawasan ini untuk kepentingan politik dan militer mereka sendiri. Wang juga menambahkan bahwa China akan terus memantau dengan cermat dampak dari penjualan senjata ini terhadap stabilitas kawasan.
“China akan tetap berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia-Pasifik, serta menentang segala upaya yang dapat merusak hubungan yang harmonis di kawasan ini,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menggambarkan ketegangan yang semakin meningkat antara China dan AS. Terutama setelah Beijing menganggap beberapa kebijakan AS di Asia-Pasifik sebagai bentuk campur tangan yang mengancam kedaulatan negara-negara di kawasan tersebut. China juga memiliki kepentingan strategis di Asia. Termasuk hubungan ekonomi dan militer yang kuat dengan negara-negara tetangga seperti Pakistan, Sri Lanka, dan beberapa negara ASEAN.
Penjualan Senjata: Implikasi terhadap Hubungan China-India
Penjualan jet tempur F-15EX ini juga memicu kekhawatiran di kalangan pengamat internasional bahwa hubungan China dan India yang sudah tegang akan semakin memburuk. Kedua negara, yang berbagi perbatasan yang panjang dan memiliki sengketa wilayah, telah terlibat dalam beberapa konflik militer di masa lalu. Terlebih lagi, hubungan bilateral mereka semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait dengan masalah Kashmir dan klaim teritorial di wilayah Himalaya.
“Ini adalah langkah yang memperburuk ketegangan yang sudah ada antara China dan India. Penjualan senjata canggih ke India oleh AS dapat memicu perlombaan senjata di kawasan, yang berisiko merusak stabilitas di Asia-Pasifik,” kata Anil Kumar, seorang analis politik di New Delhi.
Respons Internasional dan Perspektif Keamanan Kawasan
Kebijakan AS untuk menjual jet tempur ke India ini juga akan dipantau oleh negara-negara lain di Asia-Pasifik. Meskipun India memiliki hak untuk memperkuat pertahanannya, keputusan AS untuk memberikan senjata canggih kepada negara besar dengan sejarah ketegangan dengan negara tetangga bisa mempengaruhi dinamika kawasan.
Beberapa negara di Asia Tenggara dan Australia, yang memiliki hubungan baik dengan kedua negara, kemungkinan akan tetap netral dalam isu ini. Namun, mereka juga menyadari bahwa ketegangan yang meningkat antara China dan India bisa berdampak pada stabilitas kawasan secara keseluruhan, mengingat Asia-Pasifik merupakan salah satu kawasan ekonomi terbesar dan paling dinamis di dunia.