Ancaman Banjir Jambi

Ancaman Banjir Jambi – Warga Siap Menghadapi Risiko Luapan Air

Ancaman Banjir Jambi – Sejak Senin malam (27/1/2025) hingga Selasa siang (28/1/2025), hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, telah menambah kekhawatiran warga di sejumlah daerah yang rawan terendam air. Salah satu kawasan yang kini tengah dalam kewaspadaan tinggi adalah Simpang Garuda, Kelurahan Rano, Kecamatan Sabak Barat. Pemukiman yang terdiri dari puluhan rumah ini terancam kembali tergenang banjir jika curah hujan tidak segera menurun.

Beberapa hari sebelumnya, pada 18 Januari 2025, kawasan ini juga dilanda banjir yang cukup signifikan. Dengan ketinggian air mencapai 30 cm, rumah-rumah warga terendam, memaksa mereka untuk mengungsi sementara waktu. Kini, hujan yang terus-menerus turun membuat warga setempat mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bencana serupa.

Baca Juga: Pengendara Sepeda Motor Tewas Ditabrak Truk Tangki Jambi

Pemukiman di Simpang Garuda Kembali Terancam Banjir

Warga yang tinggal di Simpang Garuda kini merasa cemas dengan meningkatnya ketinggian air yang merendam jalan utama menuju kawasan pemukiman mereka. Meski intensitas hujan tidak begitu besar, namun curah hujan yang terus-menerus telah menyebabkan debit air sungai meningkat dan mengalir ke pemukiman. Sejumlah rumah yang berada di kawasan ini kini terancam tergenang lagi.

Munira, salah satu warga yang rumahnya terancam, mengatakan bahwa ia bersama keluarga sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. “Sejak pagi, air mulai naik. Kami sudah mulai memindahkan barang-barang penting dan menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan,” kata Munira, khawatir air akan semakin tinggi jika hujan terus berlanjut.

Warga Simpang Garuda kini berada dalam status waspada. Banyak yang memulai langkah-langkah preventif seperti menyiapkan peralatan darurat dan memeriksa sistem saluran air di sekitar rumah. Mereka berharap hujan yang tak kunjung berhenti segera reda agar mereka tidak harus menghadapi genangan air yang sama seperti pada kejadian sebelumnya.

Penyumbatan Aliran Sungai Penyebab Luapan Air

Salah satu penyebab utama mengapa banjir dapat melanda kawasan ini berulang kali adalah kondisi aliran sungai Pangkal Bulian yang terhambat. Aliran sungai yang biasanya menjadi saluran utama pembuangan air hujan kini tidak dapat mengalirkan air dengan lancar. Penyumbatan terjadi akibat tumbuhnya rumput liar yang menghalangi jalan air di sungai tersebut.

“Air yang meluap ini disebabkan oleh aliran sungai yang tersumbat. Sungai di depan rumah kami sudah penuh dengan rumput dan sampah, jadi air tidak bisa mengalir dengan baik,” jelas Munira. Ini membuat air hujan tidak dapat dibawa ke luar kawasan pemukiman, sehingga berakhir dengan meluap dan menggenangi rumah-rumah warga.

Selain itu, banyak saluran drainase di sepanjang pemukiman yang tidak berfungsi dengan optimal. Ketersumbatan di saluran ini juga memperburuk kondisi, memperlambat aliran air yang sudah melimpah. Warga berharap ada perhatian lebih untuk membersihkan sungai dan saluran drainase agar air bisa mengalir lebih lancar.

Langkah Warga Menghadapi Ancaman Banjir

Menyadari ancaman banjir yang mengintai, warga Simpang Garuda telah mengambil beberapa langkah untuk melindungi harta benda mereka. Selain menyelamatkan barang-barang yang mudah rusak akibat terendam air, mereka juga bekerja sama membersihkan area drainase sekitar rumah mereka. “Kami bergotong-royong untuk membersihkan saluran drainase. Semoga dengan begini, air bisa lebih cepat mengalir dan tidak tergenang di jalan,” ujar Munira.

Langkah-langkah ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi jika hujan terus berlanjut. Meski demikian, mereka tetap berharap agar cuaca segera membaik agar air yang sudah mulai merendam jalan-jalan tidak semakin tinggi dan memasuki rumah mereka.

Selain itu, warga juga mulai mempersiapkan diri dengan menyediakan perlengkapan darurat, seperti perahu kecil dan tikar, untuk mengantisipasi banjir lebih besar. “Kami khawatir jika hujan terus turun, air bisa masuk ke dalam rumah. Jadi, kami sudah mulai memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi,” tambahnya.

Pentingnya Tindakan Pemerintah untuk Normalisasi Sungai dan Drainase

Sementara warga sudah melakukan berbagai upaya untuk menghindari kerugian akibat banjir, mereka juga berharap agar pemerintah daerah segera menindaklanjuti masalah ini dengan melakukan normalisasi sungai dan perbaikan saluran drainase. Meskipun warga setempat sudah melakukan perbaikan mandiri, masalah utama tetap terletak pada aliran sungai yang tidak berfungsi dengan semestinya.

“Normalisasi sungai dan perbaikan drainase adalah solusi jangka panjang yang sangat kami harapkan. Kami tidak bisa terus-menerus bergantung pada cuaca yang tak menentu. Sungai yang tersumbat dan drainase yang buruk harus segera diperbaiki agar banjir tidak terulang,” kata Munira.

Ia menambahkan bahwa apabila tidak ada tindakan cepat dari pemerintah daerah, kawasan tersebut bisa terus menerus menghadapi masalah banjir yang berulang. Pemerintah diharapkan bisa segera membersihkan rumput liar di sepanjang aliran sungai dan memastikan drainase di kawasan pemukiman bisa bekerja dengan optimal.

Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan Dibutuhkan untuk Mengatasi Risiko Banjir

Masalah banjir yang sering terjadi di Simpang Garuda menjadi pengingat pentingnya pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan curah hujan yang semakin tinggi akibat perubahan iklim, kawasan-kawasan rawan banjir memerlukan perhatian lebih dalam hal manajemen sumber daya alam dan perencanaan kota.

Selain pembersihan sungai dan drainase, pembangunan waduk atau tanggul penampung air juga dapat dipertimbangkan untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. “Kami berharap pemerintah daerah bisa merencanakan langkah-langkah yang lebih komprehensif dalam menangani masalah banjir ini,” ujar Munira.

Bahkan, masyarakat berharap agar pemerintah memperhatikan kawasan-kawasan lain yang juga rawan banjir dan berpotensi terendam air pada musim hujan. Pengelolaan sungai yang baik dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan akan sangat membantu dalam mengurangi dampak buruk dari bencana banjir yang sering melanda kawasan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *